Akibat Nonton Vcd
Nama saya Joe dan saya telah banyak
mengirimkan cerita-cerita kepada 17tahun.com. Jika anda ingin mengirim
e-mail (terutama wanita), anda bisa mengirimkannya kepada saya.
Cerita-cerita yang telah saya kirim antara lain: "ASMARA CEWEK BEIJING",
"KISAH PETUGAS ASURANSI" dan "KISAH KASIH mIRC". Sekarang saya akan
menceritakan sesuatu yang benar-benar beda karena ini terjadi pada saya
ketika saya berada di Australia untuk melanjutkan kuliah saya.
Ketika
saya berada di Australia untuk pertama kalinya, saya diharuskan untuk
mengikuti program untuk memfasihkan bahasa Inggris saya sehingga saya
menjadi lancar dalam berbicara bahasa Inggris. Ketika saya sedang berada
di program bahasa Inggris tersebut, saya mengenal seorang cewek Jepang
yang cantik sekali. Namanya adalah Kaori Uehada. Suaranya bagus sekali
bagaikan penyanyi Jepang asli dan tubuhnya elok sekali. Kulitnya putih
dan berambut panjang. Yang paling saya sukai darinya adalah dadanya yang
kira-kira berukuran 36B karena setiap kali dia berada di kelas, saya
melihat bahwa sebagian dari payudaranya sempat keluar karena BH-nya
tidak cukup untuk menutupi payudaranya yang terlalu besar.
Perkenalan
saya dengan Kaori dimulai ketika jam istirahat, saya sekedar
iseng-iseng menanyakan segala sesuatu kepadanya, tentunya sekalian saya
mempraktekkan bahasa Inggris saya. Kami bercerita mengenai asal-usul
kami bahkan kadang-kadang Kaori menanyakan mengenai kehidupan seks saya
dan hal itu membuat kami bertambah akrab. Saya dan Kaori sering berjalan
bersama-sama dan banyak orang yang menganggap saya adalah pacar Kaori
walaupun sesungguhnya kami adalah teman akrab saja. Saya dan Kaori
sering pergi berduaan ke sebuah kasino Burswood yang sangat terkenal di
sebuah kota di Australia.
Suatu hari saya berada di apartement
sendirian. Saat itu saya masih tinggal di boarding di universitas saya
dan saya masih belum memiliki banyak teman. Hari itu adalah hari minggu
dan saya sedang membersihkan rumah sekaligus menyetrika pakaian. Ketika
saya sudah menyelesaikan pekerjaan saya dan saya ingin mandi, tiba-tiba
saya dikejutkan oleh ketukan pintu dan saya sangat kaget ternyata Kaori
sudah di depan pintu. Saya mempersilakan Kaori masuk dan Kaori duduk di
sebuah bangku yang cukup sederhana.
Kami bercerita banyak
mengenai keadaan negara masing-masing. Ketika saya sedang asyik
menceritakan keadaan Indonesia, Kaori secara tidak sengaja melihat
sebuah VCD yang berada di atas meja belajar saya. Tiba-tiba dia bangkit
meninggalkan saya dan mendekati meja belajar saya. Setelah itu, dia
meminta saya untuk memutar VCD tersebut. Saya sempat malu dan tidak
menuruti kemauannya tetapi dia terus-menerus memegang tangan saya dan
menarik tangan saya serta menyuruh saya untuk memutarnya. Akhirnya saya
menuruti kemauannya dan saya mengajaknya ke tempat tidur saya karena
saya selalu menonton VCD di komputer yang berada di kamar tidur saya.
Saya
kemudian menyalakan Power komputer dan setelah semuanya siap, saya
memasukkan VCD ke dalam CD-ROM dan kami nonton bersama-sama. Kaori duduk
di atas ranjang sementara saya duduk di bangku yang terletak di dekat
komputer. Saat pertengahan film, saya sangat terangsang dan sekilas saya
melihat Kaori yang tengah menyelinapkan tangannya ke dalam celana
dalamnya sambil mendesah-desah. Saya sempat kaget karena saya melihat
Kaori sedang masturbasi sambil menonton VCD Jepang tersebut. Saya sempat
berpikir mungkin dia mengerti maksud film tersebut tetapi walaupun saya
tidak mengerti bahasa Jepang, saya juga terangsang saat menonton adegan
panas di komputer tersebut apalagi saat itu batang kemaluan saya sudah
menegang sehingga orang yang mendekati saya pasti dapat melihat batang
kemaluan saya yang menegang di dalam celana pendek yang saya pakai.
Kemudian
saya mendekati Kaori yang sedang mengelus-elus dirinya sambil menutup
matanya. Saya mulai membuka pakaian Kaori dan saya kaget bercampur
senang karena tidak ada perlawanan dari dalam diri Kaori dan saya yakin
dia juga membutuhkannya karena dia sudah terangsang hebat. Setelah saya
melepaskan seluruh busana Kaori, saya mulai mendekati liang kemaluannya
dan mulai menjilatinya bagaikan orang kesetanan. Saya tidak
memperdulikan komputer yang masih menyala bahkan suara desahan-desahan
dari komputer bercampur desahan alami dari Kaori membuat saya menjadi
bertambah semangat dan menjadi semakin gila dalam menyedot dan menjilat
klitoris Kaori. Saya sempat merasakan cairan kewanitaan cewek jepang ini
membasahi wajah saya yang sedang asyik mencium dan menjilat-jilat liang
kenikmatan Kaori.
Setelah Kaori mencapai masa klimaksnya,
giliran Kaori yang menyuruh saya berbaring dan sekali-sekali Kaori juga
menghisap kedua biji peler saya bergantian dengan gigitan-gigitan kecil.
Dan perlahan turun ke bawah menjilati lubang pantat saya dan membuat
lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan
hangat. Saya hanya dapat berpegangan erat ke bantal, sembari mencoba
menahan rintihan. Saya dekap muka saya dengan bantal, setiap sedotannya
terasa begitu nikmat sehingga membuat saya seperti di awang-awang. Nafas
saya tidak dapat diatur lagi, pinggul saya menegang, kepala saya mulai
pening akibat dari kenikmatan yang terkonsentrasi tepat di antara
selangkangan saya. Mendadak saya merasa kemaluan saya seperti akan
meledak. Karena rasa takut dan panik, saya menarik pinggul saya ke
belakang. Dengan seketika, kemaluan saya seperti layaknya benda hidup,
berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat ke wajah
dan rambut Kaori.
Saya masih belum puas karena saya belum
menikmati liang kenikmatan cewek Jepang itu, maka saya langsung bangkit
dengan penuh gairah dan tanpa menunggu jawabannya saya segera mengatur
posisi badannya. Kedua kakinya saya angkat ke ranjang. Kini dia tampak
telentang pasrah. Batang kemaluan saya sudah tak sabar lagi untuk
mendarat di sasaran. Namun saya harus hati-hati. Dia masih perawan
sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulut saya kembali
bermain-main di liang kemaluannya. Setelah kebasahannya saya anggap
cukup, batang kemaluan saya yang telah tegak sempurna saya tempelkan ke
bibir kemaluannya.
Beberapa saat saya gesek-gesekkan batang
kemaluan saya di sekeliling liang kenikmatannya sampai Kaori makin
terangsang. Kemudian saya coba memasukkan perlahan-lahan ke celah yang
masih sempit itu. Sedikit demi sedikit saya maju-mundurkan sehingga
makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala
kemaluan saya masuk seluruhnya. Lalu kami istirahat sebentar karena dia
tampak menahan nyeri dan tiba-tiba keluarlah darah dari dalam liang
kenikmatannya dan saya yakin bahwa itu adalah darah perawannya dan saya
bangga sekali karena saya dapat mengambil perawan cewek Jepang.
Beberapa
jam saya menggosok-gosokkan batang kemaluan saya di dalam liang
kenikmatannya, dia menyukainya dan nampaknya dia hampir mendekati
klimaks dan saya sendiri tidak tahu itu klimaksnya yang keberapa dan
begitu juga saya. Saya mempercepat goyangan, lalu saya menyemprotkan
cairan mani saya di dalam liang kenikmatan Kaori dan di saat yang
bersamaan, Kaori berteriak dan saya merasakan batang kemaluan saya
seperti dipijat-pijat oleh liang kenikmatannya dan tak lama kemudian,
batang kemaluan saya seperti dialiri oleh cairan kewanitaannya. Kemudian
saya memeluk Kaori dengan erat sambil mencium bibirnya dan memainkan
lidah saya dalam mulut Kaori.
Kami bermain seharian penuh karena
tidak lama setelah permainan kami, saya menjadi terangsang ketika
melihat wajahnya yang seperti wajah bintang film dan saya tidak perduli
walaupun dia sudah berumur 27 tahun dan tentunya umurnya 5 tahun di atas
saya. Saya sangat mencintainya dan sampai sekarang saya merindukan
belaiannya. Kaori, kapan kita bisa bercinta lagi?
TAMAT